Selasa, 09 Juni 2009

Analisa Potensi Lingkungan

Analisa potensi Lingkungan Kawasan Wisata
Bukit Lawang,


Pendahuluan
Bukit Lawang merupakan suatu daerah Kunjungan wisata bertaraf internasional. Kawasan Ekosistem Leuser yang terkenal dengan kekayaan beragam Hayati adalah suatu object yang menjadikan bukit lawang menjadi daerah wisata konservasi yang paling di kunjungi di sumatera. Sebagai penunjang kegiatan wisata Konservasi, kawasan di dukung oleh fasilitas akomodasi ( penginapan / Bungalow ) yang sebagai sarana akomodasi yang di konsepkan berwawasan lingkungan, Umumnya bentuk bangunan dan material sangat konvensional, tetapi di aplikasikan dengan sangat menarik sekali,penggunaan kayu, bambu - bambu, batu kali, Rumbia, bahkan tanah liat pun di gunakan sebagai material dasar yang menampilkan estetika yang selaras dengan Lingkungan.

Lingkungan Sebagai Ide dasar pemikiran & pengembangan
Lingkungan adalah hal yang utama bagi penerapan konsep bentuk dan material bangunan, pemanfaatan ruang luar di jadikan tema khusus dan ciri khas bagi bagi fasilitas - fasilitas akomodasi yang ada di kawasan tersebut, beberapa hal yang menarik perhatian yaitu:
  • Bukit lawang sebagai kawasan Ekosistem Leuser, merupakan kawasan konservasi dan ekowisata
    yang terletak sekitar 100 km dari kota medan dengan ketinggian sekitar 260 MDPL, dengan curah hujan rata -rata di atas 200 mm / bulan ( daerah dengan klimate sangat lembab), dan meliputi kawasan seluas 1,5 juta hektare, yang sebagian besar masuk wilayah Nanggroe Aceh Darussalam. Kawasan hutan lindung itu memiliki 45% dari 10.000 spesies tumbuhan yang ada di Asia Tenggara, dan memiliki sekitar 700 spesis hewan hewan dari jenis yang berbeda
  • Pemanfaatan Potensi sungai sebagai penunjang sarana Infrastruktur dan kebutuhan, Sungai bahorok merupakan potensi wisata lainnya yang ada di bukit lawang yang secara umum di gunakan para wisata untuk rafting dan tubing, selain itu masyarakat juga menggunkan sebagai sumber air bersih, selain sumber mata air dari pegunungan. dan keindahan sungai bohorok juga di manfaatkan sebagai akses dengan menggunakan jembatan gantung ( menuju ecolodge Cottage bukit lawang) dan orientasi view yang utama untuk fasilitas akomodasi yang ada di pinggiran sungai bohorok bukit lawang










  • Bentuk dan filosofi bangunan, mengarah kelanggam arsitektur tradisional melayu dan karo, karena mayoritas penduduk yang ada.selain itu perkembangan juga mengarah kearsitektur tropis,dengan bentuk vernakular dengan penerapan material - material lokal dan konvensional karena lebih murah dan mudah didapatkan

Ilustrasi bangunan tradisional karo



  • Bentuk lainnya yang mengarah ke arsitektur tropis, dapat di katakan sebagai bentuk bangunan mayoritas yang terdapat di kawasan wisata tersebut, hanya saja transformasi bentuk dan dekorasi, serta aplikasi material yang membedakannya



atap bangunan menggunakan rumbia (Unit akomodasi Ecolodge cootage Bukit lawang )


  • Penggunaan Material,secara umum menggunakan material konvensional, karena mudah didapatkan, dan secara khusus aplikasi material yang di gunakan sebagai dekorasi menggunakan batu alam yang di ambil dari sungai bohorok, dan bambu -bambu, kayu karena dapat memaksimal kan nilai estetika bangunan sebagai daya tarik wisata yang datang berkunjung
  • Material plafond menggunakan tepas bambu
  • ( unit akomodasi Ecolodge cottage )









Dekorasi dinding luar dengan pas. batu sungai yang ceper dan pilihan
(unit akomodasi Ecolodge Cottage )













seluruh struktur rangka bangunan menggunakan bambu,dapat di ekspose dengan maksimal, tetapi didaerah dengan kelembaban tinggi di butuhkan perawatan yang lebih.
(unit fasilitas loundry & pengeringan linen ecolodge cottage )





  • Pengelolaan dan Pemanfaatan Lingkungan Luar di daerah yang mempunyai resapan yang sangat tinggi, sangat berpengaruh terhadap kestabilan serta ketahanan fisik bangunan, perlu di di lakukan antisipasi agar bangunan tetap kokoh dan aplikasi material bertahan lama, seperti:


- membuat bangunan dengan struktur yang ringan,

- membuat pasangan trastram ( plasteran kedap air 1 ; 2 ) min + 30 cm dari permukaan tanah

- membuat tapak bangunan agar lebih jauh dari pinggiran sungai ( atau membuat turap pada dinding sungai )

- membuat parit pada sekitar bangunan agar air dapt di salurkan langsung melaui kanal,

- menaman buffer - buffer tanaman perdu dengan akar kuat sehingga tidak akan terjadi longsor

- Membuat taman - taman di sekitar ruang luar dan menutupi tanah dengan rumput

- Mengelola sampah dengan baik dangan mengumpulkan sampah dari tumbuhan ( organik ) di olah
- Membuat pengolahan limbah domestik, dengan sistem Biofiltersi sangat aman untuk di daerah seperti ini.




sangat perlu di lakukan penghijau di daerah Das atau tebing sungai, dengan tanaman - tanaman ringan, agar daya dukunga tanah dapt stabil
( DAS tebing sungai kawasan Ecolodge Cottage Bukit lawang)











Pemanfaatan ruang luar akan sangat bagus jika di buat taman dengan tanaman yang bervariatif, tanaman dengan jumlah yang maksimal akan membantu pengurangi resapan langsung air tanah yang akan mengurangi kestabilan daya dukung tanah dipinggiran daerah sungai ( taman Ecolodge Cottage bukit lawang )







Pegelolaan Limbah domestik yang berasal dari kamr mandi dan septyctank sebaiknya di lakukan pemisahan basin untuk kotoran padat dan cair, dan kotoran cair sebaiknya di salirkan ke kolam penyaringan dan sterilisasi dari bahan pasir dan agregat, serta tanman - tanaman air sebagai media penyaringan dari material organik, dan mebantu kehidupan retnik bagi bakteri predator, dan akhirnya air dapat di lakukan pembungan ( sistem Biofilterasi Horizontal Flow ), sementara untuk kotoran padat sendiri dapt di lakukan pengkoposan atau di kubur selam beberapa bulan x 1.
Biofilterasi Unit ( thomas mongkey & Orang Utan ) akomodasi Ecolodge Cottage bukit lawang.



Yayasan Ekosistem lestari. 11 / 06 /2009
Perencanaan fisik dan pendukung
Oleh: Buhanuddin ,ST
Ir. Suherry Aprianto
Patrice Bouchet.